• NiCD ( NiCad / Nickel Cadmium )
• NiMH ( Nickel Metal Hydride )
• Li-Ion (Lithium Ion ) dan
• Li-Po ( Lithium Polymer )
NiCD ( Nickel Cadmium )
Baterai jenis ini merupakan yang pertam beredar. Karena kapasitasnya yang besar, baterai ini cocok untuk ponsel lama yang bertenaga besar. Sepadan untuk ukuran dan kapasitasnya, proses pengisian ulangnya pun cukup merepotkan. Untuk baterai baru, charge selama 12 jam nonstop. Selanjutnya, pengisian ulang bisa di lakukan saat dayanya benar - benar habis. Karena baterai NiCD memiliki permanent memory effect, semakin lama kapasitasnya akan menurun jika pengisian belum kosong benar.
Generasi kedua baterai isi ulang ini memiliki memory effect bersifat temporary, jadi lebih fleksibel ketimbang jenis NiCD. Untuk kali pertama, anda bisa mengisinya paling tidak 12 jam. Tanpa perlu mendischargenya di destktop charger, layaknya baterai NiCD. Untuk pengisian ulang tak perlu menunggu benar - benar habis, namun dengan konsekuensi akan tersa cepat habis. Namun hal ini hanya berlangsung sementara, saat habis isi kembali dan kemampuannya akan normal lagi.
Li-Ion ( Lithium Ion )
Ketimbang dua generasi sebelumnya, tipe ini tanpa di sertai memory effect. Jadi anda bisa mengisi ulangnya tanpa menunggu baterai habis. Namun dengan ukuran yang lebih kecil dan ringan, perlu di lakukan perawatan khusus. Untuk pengisian awal, lakukan sesuai petunjuk manual atau sampai lampu / indikator baterai di ponsel menandakan ” full ” . Sayangnya, baterai Li-Ion memiliki ” life cycle ” ( siklus hidup ) yang lebih pendek. Bahkan overcharge baterai lithium ion akan menurunkan kemampuannya, ketimbang NiCD atau NiMH.
LI-po ( Lithium Polymer )
Ini adalah generasi paling baru baterai isi ulang. Selain ramah lingkungan, keunggulannya di atasbaterai Li-Ion. Untuk perawatan baterai Lithium Polymer, tak jauh beda dengan Lithium Ion. Namun, Penanganannya harus ekstra hati - hati. Mengingat sifatnya yang ” liquid ” dengan tekanan yang cukup keras bisa menyebabkan bentuk baterai berubah
0 komentar:
Posting Komentar